KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG FISKAL

Posted by Author 0 komentar
KEBIJAKAN FISKAL

1. Pengertian
Kebijakan Fiskal atau Kebijakan Anggaran adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran Negara atau APBN, agar sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dan pada gilirannya akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.

2. Macam-macam Kebijakan Anggaran.
APBN yang disusun pemerintah setiap tahun dapat dimanfaatkan untuk menentukan kebijakan anggaran (fiskal) yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian suatu negara.

Kebijaksanaan anggaran meliputi :

1.    Anggaran Berimbang 
  • adalah anggaran yang disusun dengan pendapatan totalnya sama / seimbang dengan pengeluaran totalnya. Tujuannya untuk memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya defisit.
2.    Anggaran Dinamis 
  • adalah anggaran yang selalu meningkat dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya. Dan diusahakan meingkat dalam pendapatannya dan penghematan pengeluarannya, sehingga dapat meningkatkan tabungan pemerintah/Negara untuk kemakmuran masyarakat.
3.    Anggaran Defisit  
  • adalah anggaran dengan pengeluaran Negara lebih besar dari pada penerimaan Negara. Atau lebih spesifik Penerimaan rutin dan penerimaan pembangunan tidak mencukupi untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah. Dengan kata lain deficit APBN terjadi apabila pemerintah harus meminjam dari bank sentral atau harus mencetak uang baru untuk membiayai pembangunannya.
4.    Anggaran Surplus 
  • adalah anggaran dengan penerimaan Negara lebih besar dari pada pengeluaran Negara. Kebijakan ini dijalankan bila keadaan ekonomis edang dilanda inflasi (kenaikan harga secara terus menerus), sehingga anggaran harus menyesuaikan dengan kenaikan harga barang atau jasa.
Untuk mengatasi defisit anggaran dapat dilakukan dengan cara antara lain :

1.    Kemungkinan penciptaan uang baru.
  • Untuk membiayai pengeluaran, pemerintah dapat menciptakan uang baru, dengan cara pemerintah mengeluarkan uang kertas baru melalui pinjaman dari Bank Sentral dan Bank Sentral memberikan kredit kepada pemerintah atau sering dikatakan Anggaran Defisit Spending.
  • Resiko yang timbul adalah terjadinya inflasi, yaitu meningkatkan harga barang secara umum, karena bertambahnya jumlah uang yang beredar.
2.    Kemungkinan untuk pinjaman
  • Untuk membiayai pengeluaran, pemerintah dapat juga memperoleh dana melalui pinjaman dengan cara pengeluaran obligasi dan surat-surat berharga.
Untuk mencapai kebijakan tersebut, maka penyusunan APBN harus berdasarkan prinsip-prinsip atau asas-asas sebagai berikut:
  • Anggaran berimbang yang dinamis, maksudnya penerimaan diusahakan meningkat melalui tabungan pemerintah.
  • Penentuan skala prioritas yang tepat, artinya pengeluaran harus disesuaikan dengan kepentingannya.
  • Dana-dana pembangunan dalam negeri yang makin besar, artinya penerimaan dalam negeri untuk selalu ditingkatkan, sedang penerimaan pembangunan (yang berasal dari utang luar negeri) selalu dihemat atau diperkecil.
  • Bekerja atas dasar program terpadu, artinya pelaksanaan program yang dapat menjamin terpeliharanya stabilitas kehidupan ekonomi yang mampu mendorong pembangunan secara mantap.